MAKANAN-MAKANAN KHAS BANTEN YANG WAJIB ANDA CICIPI JIKA BERKUNJUNG KE BANTEN
1. SATE BANDENG TANPA DURI
BANTEN - Sate bandeng merupakan makanan khas Banten dan banyak ditemui di daerah Serang.
Konon makanan olahan dari ikan bandeng ini diperkenalkan oleh juru
masak kerajaan Banten Girang pada abad ke 16 untuk menjamu para tamu
kerajaan.
Karena ikan bandeng memiliki banyak duri sehingga akan menyulitkan saat dikonsumsi, si juru masak tersebut memutar otak agar bisa menyajikan ikan bandeng dengan cara yang berbeda dan dapat dikonsumsi tanpa harus kesulitan saat dikonsumsi karena durinya, sehingga ditemukanlah sate bandeng dan masih populer hingga sekarang.
Sesekali jika berwisata ke daerah Banten, jangan lupa untuk membeli sate bandeng sebagai oleh-oleh yang banyak dijual di tapal batas antara kota Serang dan Tangerang. Harga per tusuk sate bandeng sekira Rp 20.000, sampai Rp 25.000. Harga tersebut tidak akan terbilang mahal, jika dibandingnkan dengan rumitnya pembuatan sate bandeng dengan cita rasa yang gurih tersebut.
Tidak seperti sate pada umumnya yaitu potongan daging kecil-kecil yang ditusukkan pada sebilah bambu lalu di bakar dengan bara dan dihidangkan setelah disiram bumbu sambal kacang atau kecap.
Proses pembuatannya sangat unik, setelah dibersihkan sisiknya, ikan bandeng diremas atau dipukul-pukul (gepuk) agar dagingnya hancur dan terpisah dari kulit ikan bandeng yang tebal. Kemudian daging ikan bandeng yang sudah hancur tersebut dikeluarkan dari kulitnya dengan cara mencabut tulang dari bagian bawah kepala ikan untuk dibuang duri-duri halusnya dan dicampur dengan bumbu dan santan kental.
Setelah itu daging yang telah bercampur bumbu tadi dimasukkan kembali kedalam kulit bandeng yang masih utuh sehingga berbentuk ikan seperti semula lalu ditukkan pada bambu dan dibakar. Setelah diolah menjadi sate bandeng, rasa asli ikan bandeng yang menurut kebanyakan orang bau lumpur menjadi hilang sama sekali dan tergantikan oleh gurihnya santan kental dan bumbu-bumbu lain seperti ketumbar. Tersedia pilihan rasa sate bandeng pedas dan biasa.
Sate bandeng bisa disantap dengan nasi tanpa harus menambahkan bumbu sambal seperti sate lainnya, tetapi jika memang ingin menyantap dengan tambahan sambal, sambal kecap bisa menjadi pasangan yang cocok untuk sate bandeng.
Karena ikan bandeng memiliki banyak duri sehingga akan menyulitkan saat dikonsumsi, si juru masak tersebut memutar otak agar bisa menyajikan ikan bandeng dengan cara yang berbeda dan dapat dikonsumsi tanpa harus kesulitan saat dikonsumsi karena durinya, sehingga ditemukanlah sate bandeng dan masih populer hingga sekarang.
Sesekali jika berwisata ke daerah Banten, jangan lupa untuk membeli sate bandeng sebagai oleh-oleh yang banyak dijual di tapal batas antara kota Serang dan Tangerang. Harga per tusuk sate bandeng sekira Rp 20.000, sampai Rp 25.000. Harga tersebut tidak akan terbilang mahal, jika dibandingnkan dengan rumitnya pembuatan sate bandeng dengan cita rasa yang gurih tersebut.
Tidak seperti sate pada umumnya yaitu potongan daging kecil-kecil yang ditusukkan pada sebilah bambu lalu di bakar dengan bara dan dihidangkan setelah disiram bumbu sambal kacang atau kecap.
Proses pembuatannya sangat unik, setelah dibersihkan sisiknya, ikan bandeng diremas atau dipukul-pukul (gepuk) agar dagingnya hancur dan terpisah dari kulit ikan bandeng yang tebal. Kemudian daging ikan bandeng yang sudah hancur tersebut dikeluarkan dari kulitnya dengan cara mencabut tulang dari bagian bawah kepala ikan untuk dibuang duri-duri halusnya dan dicampur dengan bumbu dan santan kental.
Setelah itu daging yang telah bercampur bumbu tadi dimasukkan kembali kedalam kulit bandeng yang masih utuh sehingga berbentuk ikan seperti semula lalu ditukkan pada bambu dan dibakar. Setelah diolah menjadi sate bandeng, rasa asli ikan bandeng yang menurut kebanyakan orang bau lumpur menjadi hilang sama sekali dan tergantikan oleh gurihnya santan kental dan bumbu-bumbu lain seperti ketumbar. Tersedia pilihan rasa sate bandeng pedas dan biasa.
Sate bandeng bisa disantap dengan nasi tanpa harus menambahkan bumbu sambal seperti sate lainnya, tetapi jika memang ingin menyantap dengan tambahan sambal, sambal kecap bisa menjadi pasangan yang cocok untuk sate bandeng.
sate bandeng cocok sebagai oleh" setelah berwisata ke daerah banten yang terkenal dengan wisata pantainya diantaranya daerah anyer, labuan, tanjung lesung dan sawarna. ada juga situs kerjaan islam Banten. serta berkunjung ke kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
2. REBAG BANTEN
Ikon makanan tradisional khas Banten lainnya adalah rabeg . Rabeg adalah
makanan yang terdiri dari daging dan jeroan kambing bercita rasa gurih
manis dengan segarnya serai, daun jeruk bersama rempah pala, cengkeh dan
kayu manis. Konon, rabeg adalah makanan atau hidangan untuk para
sultan, namun saat ini rabeg sudah menjadi menu khas masyarakat. Bahkan,
setiap kali ada acara pernikahan, khitanan, dan sebagainya, rabeg
selalu dijadikan menu utama. Makanan khas ini pun dijual kala ada acara
tontonan tradisional warga, seperti ubrug, wayang, dan jaipongan.
3. NASI SUMSUM
Nasi bercampur sumsum tulang kerbau ini merupakan makanan khas Banten.
Nasi sumsum dimasak dengan cara dibakar sehingga menghasilkan aroma
serta cita rasa istimewa yang dapat membangkitkan selera makan. Yang
menjadi ciri khas nasi sumsum tersebut adalah pengolahannya yang masih
sangat alami di mana bumbu untuk makanan ini masih tetap ditumbuk.
Alasannya sederhana, supaya bumbu yang menyatu dalam nasi dan bumbu
terasa alami. Nasi sumsum biasanya dihiasi ketimun dan sisiran tomat.
Agar lebih nikmat, biasanya nasi sumsum ditemani sate lidah kerbau atau
otak-otak. Meski tergolong makanan langka, nasi sumsum masih dijual di
beberapa rumah makan di Serang.
4. PECAK BANDENG
Pecak Bandeng Berada di Jalan Banten lama–Pontang tepatnya
di Kampung Sawah luhur, Desa Kebon, Kecamatan Kasemen, Kota Serang terlihat
lahan rumah makan dan pemancingan
pecak bandeng tanpa duri dengan luas 4 hektar.
Sekitar berjarak sepuluh kilo
meter dari pusat Kota Serang, jika ingin menikmati gurihnya pecak
ikan bandeng tanpa duri dicampur bermacam aneka sambal.
Dengan berbagai macam ukuran dan
harga, makanan ciri khas Sawah Luhur tersebut tidak sedikit warga luar daerah
mendatangi lokasi rumah makan itu hanya sekedar untuk menikmati makan siang.
Pecak bandeng original
dengan harga Rp 40 ribu dengan berat 4 kilo berikut nasi putih dengan tiga
macam aneka sambal kecap, cabe merah, dan cabe hijau. Selain gurih saat disantap,
tiga aneka sambal yang sangat nikmat pedasnya.
Selain itu tersedia juga
pecak bandeng kombinasi jumbo dengan harga Rp35 ribu berat 3
kilo, ukuran besar 2 kilo Rp 25 ribu, kombinasi kecil satu kilo Rp 20 ribu.
Pemilik rumah makan dan pemancingan
bandeng tanpa duri, Lendi Herlambang (25) mengatakan, dengan rasa
gurih pecak bandeng tanpa duri tersebut dikhaskan sambel
tomat ijo dikombinasikan dengan asem, terasi.
“Namun berbeda dengan
pecak bandeng sambel merah besar dengan harga Rp 25 ribu, sambel merah
kecil Rp 20 ribu, pecak bandeng sambel ijo jumbo Rp 35 ribu, sambel
ijo besar Rp25 ribu, sambel ijo kecil Rp 20 ribu, dan
Pepes bandeng Rp 30 ribu, itu semua yang angusng ditaburi sambal,”
ujarnya, Minggu, 19 Oktober 2014.
Berbeda untuk
pepes bandeng isi merecon dengan harga Rp30 ribu, dimana adonan
bumbu sambalnya didaun disatukan dalam ikannya langsung. Lanjut Lendi,
ada juga bandeng goreng Rp 27 ribu, goreng bandeng tepung
Rp 28 ribu, tim bandeng Rp 30 ribu, dan Sop bandeng Rp30
ribu.
“Kami juga menyediakan ikan mujahir
bakar seharga Rp 15 ribu, sop mujari Rp 20 ribu, tim mujair Rp 20 ribu. Dan
juga daging kakap bakar Rp 30 ribu, daging kakap goreng tepung Rp 35 ribu,
pindang sop kepala kakap Rp 40 ribu,” katanya.
Menu lainnya, Landi menambahkan, cumi
bakar Rp 20 ribu, cumi asam manis Rp 25 ribu, goreng tepung Rp22 ribu, saus
tiram Rp 25 ribu. Disedikan juga udang rebus Rp 15 ribu, udang bakar Rp 15
ribu, goreng tepung Rp17 ribu, udang asam manis Rp 20 ribu, dan sop udang Rp 20
ribu.
Sedangkan kepiting asam manis pedas
Rp60 ribu, saos padang Rp 60 ribu, Saos tiram Rp 60 ribu, pindang sop kepiting
Rp 60 ribu, kepiting bacok Rp 60, kepiting telur Rp 60ribu.
Dilanjutkan menu tambahannya, kata
Landi, ikan asin jambal roti, nasi putih, sayur asem sawah luhur, sayur kulit
tangkil, lalapan, keredok, tumis kangkung, tumis toge ikan asin, tumis toge
seafood, tumis kangkung seafood, tahu tempe..
bagi anda yang merasa kejauhan tidak usah khawatir, karna Pecak Bandeng Sawah Luhur telah membuka cabang di daerah kepandean..
mungkin hanya segitu ulasan saya mengenai makanan-makanan khas banten yang wajib anda cicipi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar